Minggu, 25 Maret 2018

Perencanaan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non Benda

Perencanaan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda

Budaya Tradisional sebagai Sumber Inspirasi

Perancangan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal
Objek budaya lokal dan material serta teknik khas daerah merupakan potensi yang harus dikembangkan sehingga lestari dan menjadi manfaat bagi daerah. Setiap daerah di lndonesia memiliki objek budaya lokal yang berbeda-beda. Pengembangan dari setiap objek budaya lokal tersebut akan menjadi kekayaan bersama yang luar biasa, yang akan memberikan warna bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Salah satu kekayaan pengembangan objek budaya lokal adalah melalui pengembangan kerajinan.
Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian, produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.
Objek budaya lokal dapat berupa objek 2 (dua) dimensi seperti relief dan motif atau 3 (tiga) dimensi seperti bangunan, alat musik dan senjata. Beberapa objek budaya seperti pakaian tradisional dan perhiasan dikenakan oleh manusia. Kerajinan dengan inspirasi objek budaya tradisional dapat berupa miniatur objek budaya, benda hiasan, atau produk kerajinan dengan fungsi baru.
1. Pencarian Ide Produk
Kita telah mengenali berbagai kekayaan objek budaya lokal di daerah setempat, pakaian tradisional, rumah adat, senjata tradisional, alat musik dan lain-lain. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan lde bisa muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap namun dapat juga muncul secara utuh. Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide tentang suatu bentuk unik yang akan dibuat. Ide bentuk tersebut akan menuntut kita untuk memikirkan teknik apa yang tepat digunakan dan produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut. Salah satu dari kita juga bisa saja mendapatkan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara utuh. Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan objek budaya lokal, mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini.
-Objek budaya’lokal apa yang akan menjadi inspirasi?
-Produk kerajinan. apa yang akan dibuat?
-Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut? Bahan/materiai apa yang apa saja yang akan dipakai?
-Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan?
-Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan?
-Bagaimana proses pembuatan produk tersebut?
-Alat apa yang dibutuhkan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat (brainstorming). Pada proses brainstorming ini setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan atau sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul.
Curah pendapat dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan.
2.Membuat Gambar/Sketsa
Ide-ide produk, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pensil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hidari penggunaan penghapus.
Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya sehingga kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa vasiasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda.
3.Pilih ide Terbaik
Setelah kamu menghasilkan banyak ide-ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat.
4.Prototyping atau Membuat Studi Model
Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya.
5. Perencanaan Produksi
Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkah langkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana






Perhitungan Harga Pokok Produksi

Perhitungan Harga Kerajinan

Perencanaan bisnis yang baik sangat diperlukan agar usaha yang dijalankan bisa berhasil dengan baik. Dimulai dengan pencarian ide, penentuan jenis usaha, lokasi usaha, kapan memulai usaha, target pasar, sampai strategi pemasarannya. Satu hal yang juga tidak kalah penting adalah masalah pengelolaan keuangan, termasuk di dalamnya perhitungan dari besaran biaya investasi dan operasional, sampai ketemu harga pokok produksinya, kemudian penentuan besaran margin, sehingga bisa ditentukan berapa harga jualnya.

Perhitungan biaya produksi produk pada dasarnya sama untuk jenis apa pun, begitu pula dengan kerajinan.  Biaya yang bagus dimasukkan ke dalam perhitungan penentuan harga pokok produksi yaitu biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat/gedung, dll), serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan overhead). Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku, baik bahan baku utama, bahan tambahan maupun bahan kemasan.

Semua biaya tersebut adalah komponen yang akan menentukan harga pokok produksi suatu produk. Kuantitas produk sangat memengaruhi harga pokok produksi, semakin besar kuantitasnya maka efisiensi akan semakin bisa ditekan, dan harga pokok produksi yang didapatkan akan makin kecil.

Harga Pokok Produksi (HPP) dihitung dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah produk. Penetapan Harga Jual Produk (HJP) diawali dengan penetapan HPP/unit dari setiap produk yang dibuat. HPP/unit adalah HPP dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya, pada satu kali produksi kerajinan dengan HPP Rp.3.000.000,- dihasilkan 6.000 buah, HPP/buah adalah Rp.3.000.000,- dibagi dengan 6.000 yaitu Rp 500,-. Harga jual adalah HPP ditambah dengan laba yang diinginkan. Jika misalnya ditentukan margin keuntungan 100%, harga jualnya adalah HPP + 0,5 (HPP), jadi harga jualnya adalah Rp1.000,- per buah. Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, berikut.
·         Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand Approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
·         Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)

Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.
  • Pendekatan Pasar (Market Approach)

Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang memengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, social budaya, dan lain-lain.
               
Setelah dapat ditentukan harga pokok produksi (HPP), bisa ditentukan harga jual. Harga jual ini ditentukan dengan mempertimbangkan juga harga competitor dan besaran margin yang ingin diraih oleh perusahaan.


                Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi seperti biaya distribusi dan promosi.












Sabtu, 17 Maret 2018

PEMASARAN DALAM KEWIRAUSAHAAN







PEMASARAN


a.      Pengertian Pemasaran Langsung
Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi (American Marketing Association).
Sehingga Pemasaran langsung adalah hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara hati-hati untuk meraih respon segera dan mencapai hubungan pelanggan yang abadi.
b.      Model Baru Pemasaran Langsung
Pemasar langsung awal perusahaan katalog, surat langsung, dan telemarketer mengumpulkan nama pelanggan dan menjual barang berutama lewat surat dan telepon. Meskipun demikian, saat ini didorong oleh kemajuan pesat dalam teknologi database dan media pemasaran baru terutama Internet, pemasaran langsung telah mengalami perubahan dramatis. Menurut Kepala Direct Marketing Association, Dalam tahun-tahun terakhir, pertumbuhan dramatis Internet dan peningkatan teknologi database canggih telah menciptakan ekspansi pemasaran langsung yang luar biasa serta perubahan besar tentang arti pemasaran langsung, cara penggunaannya, dan siapa yang menggunakannya.

FAKTA

a. Pertumbuhan dan Manfaat Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung telah menjadi bentuk pemasaran yang berkembang paling pesat. Menurut Direct Marketing Association, perusahaan AS membelanjakan $161 miliar untuk pemasaran langsung tahun lalu, memasuki sekitar 48 persen total belanja iklan AS. Pengeluaran ini menghasilkan sekitar $1,85 triliun penjualan pemasaran langsung, atau sekitar 7 persen total penjualan dalam ekonomi AS. Dan penjualan yang digerakkan pemasaran langsung tumbuh pesat. DMA memperkirakan bahwa penjualan pemasaran langsung akan tumbuh 6,4 persen setiap tahun pada tahun 2009, dibandingkan dengan proyeksi 4,8 persen pertumbuhan tahunan untuk total penjualan AS.
b. Manfaat Bagi Pembeli
Bagi pembeli, pemasaran langsung bersifat menyenangkan, mudah, dan pribadi. Pemasar langsung tidak pernah berada di dekat pintu rumah mereka, dan pelanggan tidak perlu berjuang menembus lalu lintas, menemukan tempat parkir, dan berjalan ke toko untuk mencari produk. Model baru pemasaran langsung adalah perusahaan seperti GEICO membangun seluruh pendekatan mereka terhadap pasar melalui pemasaran langsung: kunjungi geico.com atau hubungi 1-800-947-auto.
c.        Database Pelanggan dan Pemasaran Langsung
Database pelanggan adalah kumpulan data komprehensif terorganisasi tentang pelanggan individual atau prospek, meliputi data geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. Pemasaran langsung yang efektif dimulai dengan database pelanggan yang baik. Database pelanggan (customer database) adalah kumpulan data komprehensif terorganisasi tentang pelanggan individual atau prospek, meliputi data geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. Database pelanggan yang baik bisa menjadi alat membangun hubungan yang potensial. Database memberikan kilasan cara pandang dan perilaku pelanggan kepada perusahaan. Kata seorang ahli “Sebuah perusahaan hanyalah sebaik yang mereka tahu (tentang pelanggannya)”.
d.         Bentuk Pemasaran Langsung
Bentuk utama pemasaran langsung meliputi :
1.      penjualan personal
2.      pemasaran pengemasan langsung
3.      pemasaran katalog, pemasaran telepon
4.      pemasaran televisi respons langsung
5.      pemasaran kios, teknologi pemasaran langsung digital baru
Sehingga pemasaran langsung untuk budidaya tanaman pangan guna meningkatkan kapasitas      
penjualan dari produk tanaman pangan terdapat beberapa media yang dapat digunakan, tentu
disesuaikan dengan kapasitas produksi yang sudah dibuat:
         a)           tahap pertama dimulai dengan yang kecil, kenalkan lidah buaya teman dekat, teman sekolah,
                  tetangga disekitar atau teman bermain.
         b)             Bila produk mulai bisa diterima dan banyak penggemar, mulailah merambah pasar baru dengan
                   menitipkannya di warung, di toko, atau dikantinsekolah
        c)             Manfaatkanlah teknologi internet dan social network seperti instagram facebook atau media
                 sosial lainnya untuk memperluas pemasaran
        d)            Gunakanlah penjualan yang kreatif yang hanya sedikit orang yang menjalaninya. Sebagai contoh
               bisa memanfaatkan munculnya fenomena “pasar kaget” di tiap kota atau pada saat momen “car
               free day”

Pasar
Menurut pengertian umum, pasar adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran barang/jasa. Pasar dalam arti sempit adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk mengeadakan transaksi jual-beli barang dan jasa. Namun seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi yang menyebabkan transaksi dapat dilakukan tanpa mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung, maka muncul pengertian pasar dalam arti luas, yaitu proses interaksi penjual dan pembeli untuk mencapai harga pasar.

Strategi pemasaran (analisis 4P)
1)        Product (produk)
Kualitas produk yang mampu memuaskan keinginan konsumen serta kuantitas yang mampu memenuhi kebutuhan pasar
2)        Price (harga)
Mempertimbangkan harga pokok produksi dan melakukan perbandingan harga dengan produk sejenis atau serumpun
3)        Place (tempat)
Lokasi penjualan sebaiknya mempunyai nilai tambah dan memiliki fasilitas yang memuaskan konsumen serta mudah dijangkau oleh para pembeli
4)        Promotion (promosi)
Melakukan promosi pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat
memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang dan jasa tentang manfaat, keunggulan, dan kekhasannya pada konsumen. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain, memasang spanduk, menyebarkan brosur, pameran, dan sebagainya. Banyaknya cara promosi yang dilakukan oleh produsen, membuat konsumen lebih selektif dalam memilih barang yang akan dibeli. Biasanya produsen yang menawarkan barang dengan harga murah dan kualitasnya bagus akan menjadi pilihan konsumen.

Pesaing Usaha
Persaingan atau kompetisi adalah bersaingnya para penjual yang sama-sama berusaha mendapatkan keuntungan, pangsa pasar, dan jumlah penjualan. Para penjual biasanya berusaha mengungguli persaingan dengan membedakan harga, produk, distribusi dan promosi. Menurut adam Smith bahwa persaingan akan mendorong alokasi faktor produksi kearah penggunaan yang paling bernilai tinggi dan efisien. Suatu usaha dikatakan berinovasi dan berkreasi jika mampu menjadikan produk tersebut: make it better, make it special produk, make it first, nake it modification, clonning and subtitute.

Pengenalan Analisis SWOT
Dalam merintis usaha  seorang wirausaha melakukan analisis SWOT
1.      Strenghts
Factor yang dapat dikategorikan kedalam”  kekuatan” antara lain :
a.     Modal yang cukup besar
b.    Manajemen yang professional dan berwibawa
c.     Memiliki kantor dan jaringan yang cukup besar
d.    Jumlah staf/personil cukup banyak
e.     Kemampuan personal pendidikan dan pegalaman relative baik
f.     Dedikasi personal terhadap tugasnya relative tinggi
g.    Sarana yang dimiliki cukup lengkap
h.    Staf yang memiliki insiatif, kreatif, inovatif dan produktif
2.      Weakness
Factor yang tergolong “ kelemahan “ merupakan kekurangan  yang sifatnya kebalikan dari strengths.
       3.    Opportunities  ( kesempatan / peluang )
          a.    Peraturan pemerintah yang menunjang
          b.    Fasilitas atau hak yang diberikan ( memperoleh kemudahan izin
          c.    Lingkungan tempat usaha yang memberi kesempatan /mendukung
          d.  
Dukungan dari Dewan Pengembang Usaha Nasional
          e.    Restrukrisasi penguasaan asset ekonomi
          f.     System ekonomi yang mendukung
      4.    Threties ( ancaman )
         a.    Peraturan pemerintah yang belum jelas
         b.    Pengurusan ijin yang terlalu birokratis
         c.    Kurangnya dukungan dari DPUN
        d.   Kerugian yang cukup besar
        e.    Lingkungan yang kurang memberi kesempatan
        f.     Situasi pasar lesu